Selasa, 02 Oktober 2018

Bagaimana akhlak kita kepada Al-Qur’an?



Jika tidak ingin menjadi orang yang rugi maka harus mengerjakan amal sholeh. Tidak cukup hanya meyakini tetapi mengamalkannya.

 Al-Qur’an menurut bahasa arab korea yang berarti membaca. Jadi al-qur’an adalah bacaan. Menurut istilah adalah kalamullah atau perkataan allah yang diturunkan kepada malaikat jibril dan kemudian diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW yang dijadikan mukjizat dan pedoman umat manusia. Pada zaman itu orang-orang arab sangat suka bersyair , bahkan mereka berbondong-bondong menuju pasar okaz untuk bersyair, sehingga allah menurunkan al-qur’an sebagai petunjuk.


Akhlak terhadap al-qur’an :

1. Mempelajari al-qur’an
Sabda rasulullah yang artinya : sebaik-baik orang yang membaca al-qur’an dan mengamalkan atau menngajarkan isi al-qur’an. Sebelum mempelajari al-qur’an kita hendaknya membaca al-fatihah. Rasullullah penah mengatakn bahwa tidaklah sah sholat orang yang tidak membaca al-fatihah.

2. Membaca al-qur’an
Membaca al-qur’an meskipun terbata-bata Allah SAW tetap m
emberikan pahala. Barang siapa yang hafal al-qur’an jenazahnya tidak akan dimakan binatang yang ada di dalam kubur, begitulah sansi allah SWT. Sebaik-baik manusia adalah yang hafal al-qur’an. Seorang penghafal al-qur’an ketika melakukan suatu kemaksiatan maka akan berkurannglah hafalannya.

3. Mengamalkan al-qur’an
Siti Aisyah ketika ditanya para sahabat. “akhlak apa yang paling baik?”. Siti aisyah mengatakan “akhlak rasulullah adalah al-qur’an.” Rasulullah tidak pernah mengatakan sesuatu yang berasal dari hawa nafsu, namun semuanya bersumber dari al-qur’an. Dan Aisyah mengatakan bahwa rasulullah adalah al-qur’an yang berjalan.

4. Mendabburi al-qur’an
Melihat secara mendalam yang ada di dalam al-qur’an ada inti yang tersurat dan tersirat, sehingga kita harus melihat secara dalam isi dan kandungan al-qur’an. Al-qur’an tidak pernah berubah dari zaman dahulu hingga sekarang. Hal ini disebabkan karena allah menjaga kebenarannya dan al-qur’an adalah penyempurna kitab-kitab terdahulu.

5. Menghafalkan al-qur’an
Kita dapat menghafalkan al-qur’an setelah mendabburi, memahami dan mengamalkan al-qur’an. Karena dengan itu akan memudahkan kita dalam menghafalkan al-qur’an, karena kita telah tahu bagaiman tajwidnya, panjang pendeknya, dan dimana kita harus berhenti atau tidak boleh berhenti ketika membaca al-qur’an.


Setelah kita mempelajarai bagaimana akhlak kita terhadap al-qur’an, maka kita harus berdo’a kepada allah SWT untuk menunjukkan kebenaran.



NOTE : Tulisan di atas adalah resume materiyang ditulis oleh mahasiswa santri kelompok 5 gelombang 1 angkatan 2018 / 2019

1 komentar: